SOLO, ragamsoloraya.com – Kue ku atau kue kura-kura, siapa yang tidak pernah mencicipinya karena makanan basah tradisional ini sangat terkenal dan banyak disukai.
Tapi tahukah, kue yang berasal dari negeri Tiongkok ini memiliki makna tersembunyi, di mana dalam beberapa sumber disebutkan bahwa tradisi Tionghoa terutama Hokkien mengatakan kalau kura-kura sering dianggap sebagai lambang panjang umur dan kemakmuran, lantaran kura-kura bisa hidup antara 80 sampai 100 tahun.
Di negeri Thionghoa, kue ku memiliki nama asli Ang Ku Kueh, berarti kue kura-kura merah atau sering juga disebut sebagai kue thok yang merupakan kue tradisional Asia Tenggara.
Pada zaman dulu, kue berbahan dasar tepung ketan berisikan kacang hijau ini digunakan sebagai persembahan saat sembahyang untuk dewa dan para leluhur, dengan harapan dapat berumur panjang dan dilimpahkan kesehatan.
Kue berbentuk seperti cangkang kura-kura yang dibentuk menggunakan cetakan kayu ini sering disajikan saat perayaan Tahun Baru Imlek, hari ulang tahun dan acara-acara penting lain.
Seiring perkembangan zaman, akulturasi budaya pun terjadi pada kue ku, di mana masyarakat Jawa juga sering membuat kue ku untuk hidangan berbagai acara seperti pernikahan dan khitanan, bedanya bentuk motif permukaan kue ku yang dibuat masyarakat Jawa lebih halus, tidak seperti yang ditemukan pada hidangan Imlek, yakni motif kura-kura lebih menonjol.
Semoga tulisan tentang Kue Ku, Makanan Khas Imlek Ini Miliki Makna Tersembunyi, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di ragamsoloraya.com. (Astrid)