SOLO, ragamsoloraya.com – Masjid Kottabarat melalui takbir masjid, bekerjasama dengan Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta ajak masyarakat berzakat, sehingga dijauhkan dari ancaman.
Ustaz Parno, Majelis Tabligh PDM Karanganyar, narasumber utama kajian yang digelar Minggu (23/3/2025) menyebutkan adanya ancaman bagi yang enggan membayar zakat, mengingat zakat bukan sekedar kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian sosial dan penyucian jiwa.
“Harta yang tidak dikeluarkan zakatnya akan dikalungkan di leher pemiliknya di hari kiamat. Harta tersebut akan berubah menjadi seekor ular jantan beracun yang menggigit pemiliknya, bahkan mereka akan diseterika di lambung, dahi dan punggungnya sebagai azab di hari kiamat,” jelas Ustaz Parno.
Ustaz Parno menambahkan, banyak orang hanya mengeluarkan zakat fitrah, tetapi tidak mengeluarkan zakat mal.
Zakat fitrah sebesar 2,5 kg beras sebagai penyempurna kekurangan ibadah puasa di bulan Ramadan, sedangkan zakat mal diberikan untuk membersihkan harta.
“Misal ada yang memiliki sekitar 4 miliar rupiah. Setelah dikurangi utang, ditunaikan zakat mal sebesar 2,5 persen dari total harta tersebut. Misal 2 miliar rupiah maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 50 juta rupiah. Sayangnya, masih banyak yang enggan menunaikan kewajiban ini,” tutur Ustaz Parno.
Ketua pelaksana kegiatan, Taryanto menegaskan, pengajian ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Nuzulul Quran 1446 H yang rutin diadakan Masjid Kottabarat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan jamaah serta memperdalam pemahaman agama Islam.
“Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dari tahun ke tahun dengan konsep lebih baik. Selain meningkatkan kesadaran berzakat, kami juga ingin membangun tradisi keilmuan di kalangan jamaah,” urai Taryanto.
Sementara Takmir Masjid Kottabarat, Hambali menyebutkan, menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, pihaknya mengajak seluruh jamaah untuk menunaikan zakat fitrah dan zakat mal melalui masjid, diantaranya Masjid Kottabarat.
Panitia penerima zakat telah bersiap sejak tiga hari sebelum Idulfitri untuk memfasilitasi penyaluran zakat kepada yang berhak menerima.
“Mari kita galakkan semangat berzakat fitrah dan zakat mal melalui Masjid Kottabarat. Dengan berzakat, kita tidak hanya menyucikan harta, tetapi juga membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ajak Hambali.
Kajian yang diikuti ratusan jamaah ini diharapkan Hambali semakin menyadarkan masyarakat akan pentingnya zakat sebagai bagian dari ibadah dan wujud kepedulian sosial terhadap sesama.
Semoga tulisan tentang Masjid Kottabarat Ajak Masyarakat Berzakat, Ini Ulasannya, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di ragamsoloraya.com. (Astrid)