SOLO, ragamsoloraya – Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pentaskan Tari Kase Seka, Sabtu (23/11/2024) dan Minggu (24/11/2024) di World Premiere Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL), Panggung Bandaraya Kuala Lumpur, Malaysia, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat.
Anhar Widodo, S.Sos., Ketua Tim Kerja Layanan Publik dan Kehumasan ISI Surakarta mengatakan, karya Tari Kase Seka termotivasi dari dedikasi masyarakat adat Kaimana yang selalu mengucap syukur saat panen dengan menari Seka.
Seka merupakan aktivitas membersihkan diri dan lingkungan yang dilakukan secara bersama dengan gotong royong, sehingga Kase Seka merupakan spirit memberi dengan hati jujur dan bersih, sesuai sifat masyarakat Papua yang terbuka, menerima yang datang dan memberi dengan keikhlasan.
Ditambahkan Anhar Widodo, kerjasama Program Studi Koreografi Inkuiri ISI Surakarta dengan Pemerintah Kabupaten Kaimana ini merupakan upaya strategis mempertahankan tradisi Tari Seka, sehingga tetap menjadi denyut aktivitas masyarakat Kaimana dalam melestarikan budaya tarian sebagai aktualisasi semangat kekinian.
“Kase Seka dibawa ke pentas internasional sebagai upaya lebih lanjut, sehingga masyarakat dunia mengenal bahwa Indonesia kaya akan tradisi dan spirit kearifan lokal dari Timur Indonesia,” ujar Anhar Widodo.
Menurut Anhar Widodo, Kase Seka merupakan interpretasi terhadap masyarakat adat (Papua) yang kuat dan lugas, pragmatis yang sederhana, ramah dan terbuka, di mana hidup di gunung maupun di pinggir laut, mengambil hasil alam secukupnya dan membuka diri bagi masyarakat luar yang datang.
“Hidup mandiri dengan pribadi yang bebas tetapi rukun, harmoni, bersama dan gotong royong dalam kelompok atau komunitas,” terang Anhar Widodo.
Selama 50 menit, Tari Kase Seka ini tampil memukau di hadapan para penonton, di mana Kase Seka dimulai sebagai eksplorasi tubuh mendalam yang awalnya diteliti di kalangan Suku Kamoro di Kaimana dan sekarang dipraktikkan di seluruh Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Pertunjukan yang digarap Eko Supriyanto sebagai koreografer ini mewujudkan semangat gotong-royong, kebersamaan dan keseimbangan dalam budaya Papua, di mana gerakan membersihkan, menyambut, mengajak penonton terhubung dengan hubungan mendalam antara manusia dan alam.
Di Kaimana, sebuah kota melambangkan keharmonisan, toleransi dan persatuan antara suku-suku asli yang beragam, sehingga Kase Seka mendorong untuk merangkul kepedulian budaya dan lingkungan sebagai hal penting bagi masa depan bersama.
Pertunjukan berdurasi 50 menit ini melibatkan Suroto (dramaturg), Putri Pramesti Wigaringtyas (produser / tour manager), Alim Jeni (lighting designer), Sigit Pratomo (composer), Damri Aprizal dan Riyo Tulus Pernando (rehearsal director), Lie Mazizie Abubakar Puarada (asisten), Erika Dianingtyas dan Astri Kusuma Wardani (costume designer), serta para penari yakni Galang Putra Ramadan, Muklis Akbar Sasefa, Putri Agnes Situs, Santina Sabuku dan Henni Mery Wanasira.
Sebelum dipentaskan di Malaysia, ISI Surakarta menggelar workshop Tari Kase Seka di Gedung Teater Besar ISI Surakarta, di mana tari ini merupakan hasil kreativitas kerja laboratorium yang dilakukan di dua tempat, Solo dan Kaimana, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.
Eksperimen ini ditegaskan Anhar Widodo dilakukan pada 10 tubuh riset yang terpilih, meliputi lima orang dari Kaimana dan lima orang dari Solo dengan beberapa tahapan dan obesrvasi dalam menemukan spirit kultur Tari Seka dan ketubuhan penari Seka.
Memasukan spirit kultur dalam tubuh riset penari Kota Surakarta, dengan melakukan kerja laboratorium bersama tubuh riset penari Solo, yang kemudian disebut penari dummy, yang menjadi objek penciptaan karya.
Video hasil kerja laboratorium di Kota Surakarta ini dikatakan Anhar Widodo dikirim ke Kabupaten Kaimana sebagai panduan proses kreatif para penari di Kaimana, di mana hal ini dilakukan berulang kali, kemudian beberapa kali mengirim asisten dan pelatih ke Kaimana untuk proses uji, serta penyelarasan, hingga akhirnya mempertemukan penari Kaimana dan penari dummy sebagai bentuk pembanding.
Kase Seka juga mengulik tentang intensitas tubuh riset dalam vokabuler membumi bersama alam, yang selalu menjaga ruang dan lingkungan, memberikan segala daya untuk kehidupan ekosistem yang natural, karena Kase Seka memberi dengan hati, menerima dengan nurani.
Semoga tulisan tentang Pentaskan Tari Kase Seka di Malaysia, ISI Surakarta Lakukan Ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di ragamsoloraya.com. (Astrid)