Al Azhar International Islamic Boarding School (IIBS) Karanganyar Lakukan Audiensi Eksistensi Bahasa Arab

KARANGANYAR, ragamsoloraya – Eksistensi Bahasa Arab dalam dunia pendidikan, terutama di Jawa Tengah mendapatkan perhatian ratusan guru dan siswa-siswi Al Azhar International Islamic Boarding School (IIBS), Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Perhatian yang diwujudkan dalam audiensi ini menggandeng Kepala Bagian (Kabag) Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Jawa Tengah, Nasikin dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, Agus Mahasin, sebagai pembicara, dalam rangkaian kegiatan Olimpiade Nasional ke-8 Bahasa Arab.

Nasikin menegaskan terkait peran penting guru sejati, yang bukan saja sekedar penyampai materi, tetapi harus menjadi inisiator dan inspirator bagi peserta didik.

“Konsep guru betulan adalah sebagai sosok pendidik yang memiliki empat kompetensi utama, serta benar-benar digugu lan ditiru (guru),” urai Nasikin.

Kegiatan yang digelar di Hotel Azana Ayana Boutique, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (23/8/2025) ini disebutkan Nasikin ada 58 kebutuhan Bahasa Arab dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah Bahasa Arab bukan sekedar mata pelajaran, tetapi menjadi pilar penting pembelajaran agama.

Nasikin menyebutkan adanya linearitas antara Bahasa Arab dengan agama, geografi, sampai rumpun bahasa lain, di mana sertifikasi gurun Pendidikan Agama Islam (PAI) dan geografi juga mempunyai keterkaitan dengan Bahasa Arab.

Menurut Nasikin, Provinsi Jawa Tengah merupakan miniatur Indonesia dan miniatur Islam, di mana sekolah-sekolah perlu memperkuat eksistensi Bahasa Arab, agar dapat mencetak generasi emas 2045 yang unggul.

Pembicara lain, Ustadz Agus Mahasin menegaskan bahwa eksistensi Bahasa Arab sangat erat dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Agus Mahasin menambahkan, materi Islam tidak bisa lepas dari Al Qur’an dan Hadits berbahasa Arab, tetapi memiliki kendala pada jenjang SMA, di mana Bahasa Arab dianggap sebagai bagian rumpun bahasa, bukan agama.

Agus Mahasin mengatakan, di sekolah Islam ada tambahan mata pelajaran agama dan Bahasa Arab, yang seharusnya mendapatkan perhatian serius.

“Pendidikan Agama Islam tidak dapat dilepaskan dari Bahasa Arab, karena itu perlu rekomendasi dan perhatian khusus Kementerian Agama,” tegas Agus Mahasin.

Ditambahkan Agus Mahasin, regulasi terkait guru Bahasa Arab, mulai dari KMA Nomor 90 Tahun 2019, hingga aturan linieritas guru bersertifikasi, sehingga tetap mampu mengajar sampai masa purna tugas.

Dikatakan Agus Mahasin, guru Bahasa Arab dengan kualifikasi S1 tetap mempunyai ruang mengajar secara linier di Madrasah Tsanawiyah atau Madrasah Aliyah secara linier.

Tantangan Guru Bahasa Arab, Isu P3K dan Sertifikasi

Kegiatan yang berjalan lancar dan khidmat ini juga mendapatkan perhatian dari beberapa peserta, di mana salah satunya mengungkapkan problematika rekrutmen guru P3K, terkhusus ketidaklinieran antara formasi dengan realita kebutuhan.

“Ada kasus guru Bahasa Arab justru mengajar PAI, sementara sertifikasi dan tunjangan berada di bawah Kementerian Agama,” sebut salah satu peserta.

Menanggapi pertanyaan peserta, Nasikin mengingatkan agar guru tidak melakukan kecurangan pada proses Uji Kompetensi Mahasiwa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG).

“Jawa Tengah menjadi daerah dengan peserta terbanyak, yakni lebih dari 3.000 guru dalam batch 2. Sementara target nasional Kemenag adalah menyelesaikan 5 batch PPG hingga tahun depan.

Harapan untuk Generasi Emas 2045

Nasikin juga mengajak para guru memberikan bekal bagi peserta didik tentang kecakapan berbahasa Arab, di mana Bahasa Arab bukan hanya bahasa syariat, namun juga bahasa dunia akhirat.

“Generasi emas 2045 harus siap menguasai Bahasa Arab demi kejayaan bangsa,” terang Nasikin.

Di akhir audiensi, Ustadz Agus Mahasin juga menekankan agar hasil audiensi ditindaklanjuti dengan membawa rekomendasi tertulis ke Kantor PAI Kanwil Kemenag Jawa Tengah, untuk menjadi bahan rujukan kebijakan pendidikan agama dan Bahasa Arab di masa mendatang. (ESH)

Related posts
Tutup
Tutup