Kolaborasi PASPI, BPDP dan UNS Gelar Bedah dan Diseminasi Buku Mitos Fakta Sawit

SOLO, ragamsoloraya – PASPI, BPDP dan Keluarga Mahasiswa Agribisnis (Kamagrista) dan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS
lakukan kolaborasi menggelar bedah dan diseminasi Buku Mitos Fakta Sawit, “Mitos vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Global Edisi Keempat”.

Helmi Muhansyah, Kepala Divisi Kerjasama Kemasyarakatan dan UMKM BPDP, yang merupakan Keynote Speech, menyoroti peran penting industri sawit dalam ekonomi nasional dan pengembangan energi hijau.

Menurut Helmi Muhansyah, BPDP memiliki program yang berkolaborasi dengan universitas, salah satunya Universitas Negeri Sebelas Maret, untuk mencetak UMKM sawit, serta melahirkan pengusaha.

“Program kolaborasi ini menjadi salah satu upaya yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia,” sebut Helmi Muhansyah.

Helmi Muhansyah menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
komprehensif bahwa industri sawit dapat menjadi tulang punggung ekonomi nasional, sumber
energi hijau dan contoh praktik pertanian berkelanjutan jika dikelola secara adil, transparan dan ilmiah.

Bedah buku yang digelar di Aula Gedung 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Sabtu (11/10/2025) ini juga menghadirkan Dr. Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif PASPI dan Ketua Tim Penyusun Buku Mitos Fakta Sawit Edisi Keempat, sebagai pemapar utama buku.

Dr. Tungkot Sipayung menegaskan, minyak sawit kini menjadi minyak nabati utama dunia, menyalip kedelai yang sudah mendominasi minyak sawit dalam 100 tahun.

Sawit, disebutkan Tungkot Sipayung unggul karena produktivitas tinggi sehingga memiliki harga relatif kompetitif, lebih murah dibandingkan minyak nabati lain.

“Kondisi ini menimbulkan persaingan non-harga melalui penyebaran isu negatif sawit yang bertujuan merubah persepsi konsumen global dan menurunkan konsumsi minyak sawit,” jelas Tungkot Sipayung di hadapan 150 peserta termasuk dosen, mahasiswa, dan perwakilan beberapa universitas di sekitar Surakarta

Bedah buku yang dimoderatori Dini Nur Aisyiah, Duta Kampus 1 UNS ini menjadi momentum bagi PASPI dan BPDP untuk menyampaikan berbagai fakta sawit berbasis data dan studi empiris kepada mahasiswa.

Bara Yudhistira, S.T.P., M.Sc., Ph.D., dosen UNS sekaligus pemateri menekankan bahwa sawit tidak mengandung kolesterol, tetapi sangat kaya fitosterol yang bermanfaat menurunkan kolesterol darah.

Produk turunan sawit seperti margarin dan minyak merah juga bernilai gizi tinggi.

Terkait isu sosial dan keberlanjutan, Prof. Dr. Ir. Agung Wibowo, S.P., M.Si., Wakil Dekan Fakultas Pertanian (FP) UNS membahas dampak sosial ekonomi sawit terhadap masyarakat sekitar perkebunan, melalui penyerapan tenaga kerja, pembangunan infrastruktur desa daerah, sumber pendapatan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Namun di sisi lain, perkebunan sawit juga berpotensi menimbulkan ketimpangan sehingga perlu kebijakan kemitraan yang adil.

Pembicara lain, Dr. rer. Agr. Evi Irawan, S.P., M.Sc., menyoroti struktur pasar sawit yang masih dikuasai perusahaan besar, serta pentingnya dukungan terhadap petani kecil melalui kebijakan harga, peremajaan dan sertifikasi berkelanjutan (ISPO dan RSPO).

Melalui kegiatan ini, UNS berperan aktif mengedukasi masyarakat tentang fakta ilmiah industri sawit, menghapus stigma negatif dan menumbuhkan semangat kolaborasi lintas sektor.

Bedah Buku “Mitos vs Fakta Sawit” ini bukan sekadar forum akademik, namun sekaligus wadah kolaborasi dan edukasi publik.

Sementara kegiatan diseminasi ditandai dengan Lomba Konten Kreatif Sawit dengan dua kategori yakni infografis dan video, yang digelar beberapa waktu lalu melibatkan lebih dari 25 tim mahasiswa seperti UNS, UGM, UIN dan Universitas Jember.

Pemenang utama kategori video diraih Faiz Nurhaafidh Sudiaji (UNS), sedangkan kategori infografis dimenangkan Cindy Vionita Handoko (Universitas Jember). ***

Related posts
Tutup
Tutup