BOYOLALI, ragamsoloraya.com – Dua insiden yakni terdeteksinya barang mencurigakan melalui X-Ray pada salah satu bagasi penumpang, serta ditemukan barang terlarang, warnai simulasi ancaman keamanan di PT. Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Udara (Bandara) Adi Soemarmo.
Simulasi ini merupakan kolaborasi Bandara Adi Soemarmo dengan TNI AU Lanud Adi Soemarmo, yang dilakukan untuk menguji kesigapan seluruh personel.
Menurut Erick Rofiq Nurdin, General Manager Bandara Adi Soemarmo, simulasi yang dilakukan Senin (24/3/2025) ini merupakan simulasi yang mendekati kondisi nyata, seperti terjadinya ancaman keamanan penerbangan, sehingga seluruh personel melaksanakan sesuai SOP penanganan keamanan.
Ditambahkan Erick Rofiq Nurdin, simulai insiden pertama di terminal keberangkatan telah ditangani dengan baik, bahkan penumpang yang telah diketahui identitasnya sudah dipanggil dan diamankan di ruang rekonsiliasi untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Airport Security, airlines, serta Polisi Militer Angkatan Udara.
Pada saat pemeriksaan, penumpang berusaha melarikan diri, namun dengan sigap unit K-9 dan anjing malinois yang sedang berjaga di terminal Bandara Adi Soemarmo berhasil mengejar dan
menangkap penumpang ini.
Simulasi kedua dilakukan di terminal kedatangan, saat Polisi Militer Angkatan Udara bersama dengan anjing pelacak jenis labrador, Vega, melakukan pemeriksaan rutin terhadap bagasi penumpang.
Saat melakukan pemeriksaan, Vega menunjukan reaksi terhadap salah satu bagasi penumpang, di mana selanjutnya bagasi diamankan untuk diperiksa lebih lanjut oleh Airport Security.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, ditemukan barang terlarang dalam bagasi, dan selanjutnya pemilik bagasi diamankan Polisi Militer Angkatan Udara untuk penyelidikan lebih lanjut.
Erick mengatakan, simulasi ini menunjukkan efektivitas kerjasama penanganan keamanan
penerbangan antara TNI AU Lanud Adi Soemarmo dengan pihak internal bandara.
“Dengan simulasi ini, para penumpang yang melalui Bandara Adi Soemarmo tidak perlu khawatir terhadap keamanan bandara, karena seluruh personel TNI AU Lanud Soemarmo dan Bandara Adi Soemarmo sangat sigap dan tangkas menangani ancaman keamanan. Hal ini dibuktikan pada simulasi ini, di mana seluruh insiden dapat digagalkan,” tutur Erick.
Sebagai enclave civil airport, Bandara Adi Soemarmo memiliki satuan militer dari TNI AU Lanud Adi Soemarmo yang mempunyai tanggung jawab atas bantuan keamanan, keselamatan dan
kenyamanan di bandara.
Sementara Komandan Lanud Adi Soemarmo, Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko, S.Sos., M.M., menyebutkan, latihan bersama antara TNI AU Lanud Adi Soemarmo dengan personel Bandara Adi Soemarmo bertujuan untuk menguji Standard Operating Procedure (SOP) terhadap ancaman keamanan di bandara , terutama menjelang kepadatan arus mudik Lebaran 2025.
“Dengan tanggung jawab para personel keamanan di bandara, kami menggelar simulasi ini untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan para pemudik yang menggunakan moda transportasi udara di Bandara Adi Soemarmo,” urai Bambang Juniar Djatmiko.
Semoga tulisan tentang Dua Insiden Warnai Simulasi Ancaman Keamanan di Bandara Adi Soemarmo, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di ragamsoloraya.com. (Astrid)