SOLO, ragamsoloraya.com – Rayakan Jumat Agung 2025 bersama jemaat Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Kristus Raya Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, Pdt. Tina Tutuboy sampaika pesan bahwa kematian Tuhan Yesus di kayu salib merupakan peristiwa pertukaran.
Pertukaran yang utama yang diberikan Yesus di atas kayu salib adalah pertukaran kutuk menjadi berkat, di mana Yesus rela menjadi kutuk supaya setiap orang menerima berkat dari Allah melalui keturunan Abraham.
Menurut Tina Tutuboy, dalam kayu salib ada pertukaran kemuliaan, di mana manusia yang penuh kutuk diubah penuh berkat.
“DIA yang penuh banyak berkat diubah menjadi kutuk,” terang Tina Tutuboy dalam kotbahnya, Jumat (18/4/2025).
Mengacu 2 Korintus 8:9, Galatia 3:13-14 Tina Tutuboy menegaskan, bahwa Tuhan menghendaki anak-anak-Nya menjadi kaya di dalam segala hal, tetapi terutama dalam hal rohani,
“Di segala kekayaan rohani diberikan Yesus bagi kita, walaupun kita itu aslinya miskin, tetapi DIA rela menukar posisi kita dengan DIA disalib,” jelas Tina.
Pemimpin MBS Rhema ini mengingatkan jemaat bahwa DIA yang seharusnya kaya, rela menjadi miskin.
Tina Tutuboy menyebutkan jika hari ini jemaat mengalami banyak hal luar biasa dalam hal rohani, maka harus selalu ingat salib Tuhan, di mana Tuhan sudah melakukan pertukaran kemuliaan.
Tuhan, dikatakan Tina Tutuboy sudah mengambil bagian kita yang miskin, diganti menjadi kaya, akan menjadi kaya dalam segala berkat rohani.
Selain itu, Tina mengatakan bahwa melalui salib ada kasih yang sangat besar yang diberikan untuk manusia.
Saat Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa di Taman Eden, kemudian mereka diusir ke luar dari Taman Eden, jauh dari Tuhan, bahkan hubungan manusia dan Allah setelah itu terputus
Tina Tutuboy mengingatkan bahwa saat ini Tuhan berkata untuk jemaat bahwa ketika DIA mati di kayu salib, Tuhan mau melakukan hal yang dahsyat untuk memulihkan hal yang pernah terjadi bagi Adam dan Hawa di Taman Eden, dipulihkan melalui kematian Yesus di kayu salib.
Dalam peristiwa salib, Tina Tutuboy melihat adanya dua kasih, yakni kasih Bapa, yang sudah menyerahkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib.
Ketika Bapa mengutus DIA untuk menyerahkan di kayu salib, itu karena kasih Agape.
Dalam peristiwa salib adalah kasih tanpa syarat, di mana manusia yang tidak baik, yang jahat, dijelaskan Tina Tutuboy terwakili oleh Bapa yang menaruh Yesus di kayu salib.
Kasih kedua di kayu salib yakni Yesus adalah Sang Kasih, di mana sebagai sang kasih, Yesus rela disalibkan, meskipun sebenarnya bisa protes pada Bapa.
Ketika di Taman Getsemani, Tina Tutuboy mengungkapkan bahwa sepertinya Yesus mau bernegosiasi, terlihat dalam perkataan Yesus yakni “kalau boleh Bapa, biar cawan ini berlalu daripadaku. tapi bukan karena kehendakku, tapi kehendak Bapa yang jadi.
Dalam salib, dikatakan Tina Tutuboy juga ada pertukaran yang sakit disembuhkan, seperti tertulis dalam Yesaya 53:5.
Di salib Yesus,Tina melihat bahwa DIA membuat kematian manusia menjadi kehidupan, di mana kematian Yesus telah membuat manusia menjadi hidup dan bebas.
Melalui kematian Yesus, Tina mengatakan adanya tugas bagi gereja yakni menjadi berkat dan alat kemuliaan.
“Kita tidak bisa membalas semua yang Yesus lakukan di kayu salib, karena pertukaran itu nggak ada nilainya,” urai Tina.
Tina Tutuboy juga menyampaikan bahwa di salib Tuhan ada pertukaran kemuliaan, di mana DIA yang mulia, rela disalibkan, supaya manusia yang tidak mulia menjadi mulia.
Tidak hanya itu, Tiba juga mengingatkan bahwa saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Alkitab berkata bahwa Adam dan Hawa telah kehilangan kemuliaan Allah.
Saat Yesus mati di kayu salib, Tina Tutuboy menekankan bahwa iblis tidak lagi bisa mendakwa dan menghina kita, karena Yesus telah melakukan hal spektakuler di kayu salib.
“Kita menjadi orang-orang yang lebih dari pemenang, karena Yesus di kayu salib yang telah memenangkan pertarungan dan memberikan kemenangan itu gratis bagi saudara dan saya,” sebut Tina Tutuboy.
Sementara Sontina Tamba, S.Th., Gembala Sidang GSJA Kristus Raja, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar menyerukan di hadapan jemaat bahwa Yesus sangat luar biasa, sudah menggantikan manusia sehingga manusia menerima kemuliaan.
“GSJA Jaten akan maju, bertumbuh, akan diberkati Tuhan,” seru Sontina Tamba disambut para song leader dan pemain musik.
Semoga tulisan tentang Pesan Jumat Agung 2025, GSJA Kristus Raja Jaten Ingatkan Adanya Pertukaran di Kayu Salib, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di ragamsoloraya.com. (Astrid)