SOLO, ragamsoloraya.com – Lampion tujuh kurcaci dan Putri Salju tidak pernah ada dalam kisah Natal, namun karakter ini justru sengaja dipasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga tugu jam Pasar Besar (Pasar Gede).
Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto menegaskan, tidak ada makna dari pemasangan lampion tujuh kurcaci dan Putri Salju, selain untuk mengganti suasana agar masyarakat tidak bosan.
“Agar suasana Natal berbeda-beda, jadi kalau masyarakat foto -foto biar terlihat berbeda dari tahun ke tahun,” ujar Sumartono saat Jumpa Pers, Selasa (26/11/2024) di Lantai dua Kantor PMS, Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
Sumartono menambahkan, selain memasang lampion tujuh kurcaci dan Putri Salju, beberapa lampion lain juga dipasang, yakni malaikat, malaikat terbang, pilar snowman putar, pohon Natal, kastil, malaikat sangkakala, santaclaus dan beberapa lampu seperti lampu tirai.
Uji coba lampion ini dikatakan Sumartono akan dimulai Minggu (1/12/2024), di mana penyalaan resmi lampion akan dilaksanakan Minggu (8/12/2024), bersamaan dengan Opening Ceremony Parade dan Bazar Natal.
“Lampion-lampion akan tetap menyala hingga perayaan Cap Go Meh, sehingga menambah semarak suasana Kota Solo,” jelas Sumartono.
Selain memasang lampion untuk mempercantik Kota Solo, beberapa kegiatan lain dikatakan Sumartono juga digelar sebagai rangkaian menyambut dan merayakan Natal 2024, yakni bakti sosial mengecat kanstin, serta donor darah.
Pengecatan kanstin dilakukan di area perempatan Ngarsopuro sampai bundaran Gladag, dimulai Sabtu pagi (30/11/2024), dengan melibatkan masyarakat.
Natal bertema Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem dan subtema Spirit of Collaboration ini juga dimeriahkan dengan donor darah yang akan digelar Rabu (11/12/2024) di PMI Kota Surakarta.
Donor darah ditargetkan diikuti 250 pendonor, di mana usai donor, para pendonor akan mendapatkan goodie bag menarik.
Selain itu, Panitia Natal Bersama 2024 juga akan menghadirkan parade dan bazar Natal di Balaikota Surakarta, di mana akan diikuti 60 gereja serta kurang lebih 40 stand UMKM lokal.
Acara berlangsung dalam tiga periode yakni periode pertama dilakukan Minggu (8/12/2024) sampai Selasa (10/12/2024), periode kedua, Jumat (13/12/2024) sampai Minggu (15/12/2024) dan periode ketiga, Kamis (19/12/2024) sampai Minggu (22/12/2024), di mulai pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Sumartono berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, namun juga bentuk kolaborasi mempromosikan produk lokal.
Sementara Ketua Panitia Natal Bersama, Wiryawan Arya menyebutkan, acara dirancang dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, serta diharapkan dapat memperkuat semangat kebhinnekaan tunggal Ika dan kerjasama di Kota Solo.
Idayanti Santoso, Sekretaris Umum Panitia Natal Bersama 2024 berharap, suasana Natal tahun ini memberikan kesan mendalam dan mempersatukan seluruh elemen masyarakat di Kota Surakarta.
“Rangkaian acara Natal bersama ini diharapkan tidak hanya membawa sukacita, namun juga semangat kerjasama lintas masyarakat, suku dan agama,” pungkas Idayanti Santoso.
Semoga tulisan tentang Tidak Ada dalam Kisah Natal, Ini Maksud Panitia Pasang Lampion 7 Kurcaci dan Putri Salju, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di ragamsoloraya.com. (Astrid).