SOLO, ragamsoloraya.com – Pilar Budaya Indonesia (PBI) dan FS Models pamit, minta restu dan izin warga Kota Solo (Surakarta) terkait undangan dari Konsulat RI Songkhla, Selatan Thailand untuk mempromosikan budaya Indonesia yang digelar Jumat (14/2/2025) sampai Minggu (16/2/2025).
Menurut Endang Tri K. Sukarso, Ketua Umum Pilar Budaya Indonesia, pamit yang dilakukan bersama FS Models ini adalah pamit kepada Pemerintah Kota Surakarta dan masyarakat Solo untuk eksis ke luar negeri, terkhusus ke Thailand, membawa beberapa penari, model fesyen dan fesyen desainer.
“Makanya kita di sini minta dukungan Pemerintah Kota, di mana dukungan Pemkot Surakarta ini sangat diperlukan, karena datang ke sana tidak ujuk-ujuk, tetapi memenuhi undangan dari Konsulat Republik Indonesia Songkhla, Selatan Thailand,” ujar Endang Tri K. Sukarso.
Endang berharap, kehadiran PBI yang membawa FS Models berjalan lancar tanpa halangan, bersama delegasi negara lain yakni Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Thailand.
Endang juga berharap kehadiran Pilar Budaya Indonesia yang merupakan cara untuk meningkatkan seni budaya, seperti seni musik, seni tari dan UMKM ini tidak berhenti di Asia, tetapi juga di Benua Eropa, di mana sesuai rencana akan berangkat Bulan Mei 2025.
Selain dirinya, Endang menyebutkan, rombongan yang akan berangkat ke Thailand adalah Ketua Bidang Seni & Budaya PBI Djoko Boedi Santoso atau yang akrab disapa Djoko SSP, pemilik FS Models Febryan Mahar Dhanu, dua model FS Models dan tim lain.
Diakui Endang, penampilan fashion di Thailand lebih pada produk-produk Indonesia, terutama Jawa Tengah, termasuk kebaya, Wastra karya tiga desainer termasuk membawa produk-produk UMKM.
Sementara Ketua Bidang Seni & Budaya PBI, Djoko SSP menjelaskan bahwa kegiatan bertema From Solo with Love Goes to Thailand ini mengusung tiga konsep, yaitu Keraton Kasunanan Surakarta, Solo Masa Kini yang diterapkan di fesyen milenial dan Wayang Orang Sriwedari.
Djoko SSP menjelaskan, keberangkatan Pilar Budaya Indonesia ke Thailand bersama FS Models merupakan dukungan bagi event Melayu Day dengan mempromosikan pariwisata Kota Solo.
“Andalan ujung tombaknya pariwisata Kota Solo itu kan Keraton, nah di sini memang saya mengungkapkan Keraton, kebetulan desainernya adalah putra Sinuwun XII Gusti Koes Saparsiyah, tapi tinggal di Texas,” urai Djoko SSP.
Dikatakan Djoko SSP, desain yang dibawa ke Thailand merupakan konsep yang dikirimkan Gusti Koes Saparsiyah, yang diterapkan Djoko SSP dalam karya dengan menggambarkan Keraton, Solo masa kini yang diwakilkan gaya milenial sekarang, seperti kebaya tanpa lengan, sarung atau celana pendek.
Sisi ketiga, Djoko menyebut bangga dengan Wayang Orang Sriwedari, di mana menjadi satu-satunya di Indonesia yang masih bertahan sampai sekarang.
Djoko berharap, karya-karya tentang pariwisata di Kota Solo yang diangkatnya dapat kembali menjadi viral, termasuk mengangkat Wastra seperti jumputan, cinde dan batik.
Selain itu, di Songkhla nanti delegasi dari Pilar Budaya Indonesia juga akan membawa produk-produk UMKM seperti blangkon, serta produk Kota Solo lain.
Terkait kolaborasi Pilar Budaya Idonesia dengan FS Models, owner FS Models Febryan Mahar Dhanu menjelaskan, kolaborasi dilakukan dalam acara Solo Fashion Runway ke-7 sekaligus merayakan Graduation FS-Models ke-11 yang digelar Sabtu (1/3/2025) di Pendopo Gede Balaikota Surakarta.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Solo mempunyai banyak sekali kebudayaan salah satunya busana. Banyak tamu dari Jakarta, Yogyakarta, Semarang sampai Surabaya, sehingga ini menjadi momentum menampilkan karya yang menjadi tren bulan Ramadan,” tutur Febryan Mahar Dhanu.
Ditambahkan Febryan Mahar Dhanu,
FS Models telah mencetak 80 model berkualitas dan berkelanjutan yang siap meramaikan kancah nasional maupun internasional.
Semoga tulisan tentang Bersiap ke Thailand, Pilar Budaya Indonesia dan FS Models Pamit, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di ragamsoloraya.com. (Astrid)