JAKARTA, ragamsoloraya.com – Taman Safari Indonesia sambut kelahiran keluarga baru, di mana menjadi bukti komitmen terhadap pelestarian satwa langka.
Momen berharga ini disebutkan Alexander Zulkarnain, SVP Marketing Taman Safari Indonesia, sebagai bukti nyata upaya konservasi berkelanjutan.
Alexander Zulkarnain menambahkan, kelahiran tiga spesies baru ini sekaligus sebagai dedikasi terhadap perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia dan dunia.
Kelahiran pertama terjadi di Jakarta Aquarium & Safari (JAQS) yakni dua bayi Penguin Humboldt( Spheniscus humboldti), di mana bayi penguin jantan ini diberi nama Flip dan Flop melalui sayembara di Instagram, melibatkan ratusan peserta.
“Kini, JAQS menjadi rumah bagi delapan ekor Penguin Humboldt, di mana Penguin Humboldt berasal dari pantai Pasifik Peru dan Chile,” ujar Alexander Zulkarnain.
Kelahiran baru ini disebutkan Alexander Zulkarnain untuk memberikan pengalaman edutainment kepada pengunjung, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melestarikan satwa langka seperti penguin yang populasinya semakin terancam.
Kelahiran kedua adalah Solo Safari, di mana seekor bayi owa aligis atau owa ungko
(Hylobates Agilis) yang menggemaskan.
Bayi owa Aligis atau owa ungko inii lahir dari pasangan Galih dan Shinta, di mana bayi jantan diberi nama Ron, sehingga menambah jumlah populasi owa ungko di Solo Safari menjadi enam individu.
“Ron lahir dengan kondisi sehat dan sudah dapat disaksikan langsung oleh para pengunjung,” tutur Alexander Zulkarnain.
Kehadiran Ron yang telah berusia tiga bulan ini telah menjadi tonggak penting dalam upaya konservasi spesies yangd ikenal terancam oleh perburuan dan hilangnya habitat akibat deforestasi.
Selain itu The Grand Taman Safari Prigen, juga merayakan kehadiran keluarga baru dari
pasangan Kayla dan Anji yang merupakan harimau benggala (Panthera Tigris).
Dua bayi harimau jantan yang diberi nama Bima dan Bisma ini lahir pada 24 September 2024, di mana saat ini, kedua bayi harimau masih berada di bawah perawatan intensif dan pemantauan ketat konservasi.
Dengan kelahiran ini, Taman Safari kini melindungi total 17 harimau benggala, sehingga memperkuat peran penting lembaga ini dalam konservasi spesies yang statusnya rentan di alam liar.
“Kelahiran spesies-spesies ini adalah wujud nyata dari keberhasilan program pengembangbiakan
dan konservasi yang kami jalankan, Kami terus berupaya memberikan yang terbaik untuk
melestarikan satwa-satwa langka, menjaga kesejahteraan mereka dan memastikan
keanekaragaman genetik yang esensial bagi ekosistem global.” ujar Alexander Zulkarnain.
Sebagai bagian dari program edukasi dan konservasi, Taman Safari Indonesia senantiasa
melibatkan pengunjung dalam berbagai aktivitas untuk meningkatkan kesadaran akan
perlindungan satwa.
Dengan pendekatan yang menggabungkan antara hiburan dan pendidikan, lembaga ini terus berupaya menginspirasi generasi mendatang untuk mencintai dan melindungi satwa liar.
Semoga tulisan tentang Taman Safari Indonesia Tambah Keluarga Baru, Ini Dia, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di ragamsoloraya.com. (Astrid)